Logo Bloomberg Technoz

Dari total nilai proyek yang awalnya diperkirakan mencapai US$3,6 miliar, saat ini realisasi investasi tercatat sekitar US$3 miliar yang terdiri dari US$2,2 miliar untuk fase pertama dan US$700 juta untuk fase kedua. 

INKP juga menghadapi tantangan eksternal dari pasar ekspor utama seperti Amerika Serikat, yang mulai memberlakukan tarif tinggi terhadap produk kertas impor. Perusahaan mencatat kontribusi ekspor ke AS hanya sekitar 2,9% per kuartal I/2025, dan mulai mengalihkan fokus ke pasar Asia, Timur Tengah, Afrika, dan Eropa. 

Kurniawan menyebutkan INKP memproyeksikan harga pulp and paper bakal stagnan hingga akhir 2025.

“Harganya, dari segi kondisi global yang masih belum menentu, kami asumsikan datar sampai mungkin akhir tahun 2025,” kata Kurniawan.

Sementara itu, Pabrik Karawang diproyeksikan baru akan memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan dan laba dua tahun setelah mulai beroperasi, mengingat waktu normalisasi yang dibutuhkan untuk mencapai kapasitas penuh. 

Prospek INKP 2025 

RHB Sekuritas dalam risetnya menyebutkan harga pulp global diperkirakan masih akan bergerak stabil hingga sedikit menguat pada paruh kedua 2025, setelah menyentuh titik terendah pada kuartal II/2025. Harga Bleached Hardwood Kraft (BHK) di pasar spot China saat ini berada di kisaran US$510 per ton, atau turun lebih dari 13% secara bulanan dan 6,3% sejak awal tahun. 

“Level ini dinilai mendekati biaya tunai produksi (cash cost) bagi banyak produsen, sehingga peluang penurunan lanjutan relatif terbatas,” kata tim analis RHB Sekuritas, Rabu (18/5/2025). 

Meski pasokan masih melimpah dan permintaan lemah, terutama dari China, sejumlah faktor dapat menopang pemulihan harga secara bertahap menjelang kuartal IV/2025. Dukungan tersebut antara lain berasal dari penurunan stok pelabuhan, restocking musiman, normalisasi biaya angkut, dan belum adanya tambahan kapasitas besar yang masuk pasar. Namun, risiko tetap tinggi, termasuk dari potensi perlambatan ekonomi China dan arah kebijakan suku bunga Amerika Serikat.

Tim riset mengatakan di tengah tekanan margin dari harga pulp, Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) dipandang berada dalam posisi strategis untuk melakukan pergeseran bisnis. Ekspansi kapasitas di lini produk kertas dan kemasan yang sedang dijalankan dinilai akan mengurangi ketergantungan INKP terhadap harga bahan baku yang volatil. Ini juga diperkirakan membantu menjaga stabilitas margin dan mendukung pertumbuhan laba yang lebih berkelanjutan.

Saham INKP saat ini diperdagangkan pada valuasi murah dengan price to earnings ratio (P/E) 2025 sebesar 5,4 kali dan price to book value (P/B) 0,3 kali. Return on equity perusahaan diproyeksikan mencapai 6,5%, dengan potensi dividen yield sebesar 0,8%. Analis menilai valuasi tersebut jauh di bawah rerata perusahaan sejenis di pasar global, sehingga membuka ruang rerating jika katalis dari ekspansi pabrik mulai terealisasi dan kinerja membaik secara bertahap.

(dhf)

No more pages