"Jika rudal punya sistem navigasi, maka pertahanan udara tidak bisa memprediksi jalurnya secara akurat," kata pensiunan Mayor Jenderal Giora Eiland, mantan Kepala Dewan Keamanan Nasional Israel, kepada wartawan pada hari Senin (16/6/2025).
Selain rudal balistik, Iran juga mengerahkan ratusan pesawat drone tanpa awak, meskipun sebagian besar berhasil dicegat. Serangan ini menandai eskalasi tertinggi sejak Iran dan kelompok-kelompok sekutunya seperti Hizbullah, Hamas, dan Houthi aktif menggempur Israel sejak Oktober 2023.
Israel sebelumnya sangat mengandalkan sistem Iron Dome yang diklaim mampu mencegat 90% roket dan drone jarak pendek. Namun, efektivitas sistem itu mulai dipertanyakan saat menghadapi rudal balistik Iran yang lebih kompleks dan cepat, bahkan mampu melintasi luar atmosfer sebelum menghantam target.
Untuk memperkuat pertahanan, Amerika Serikat ikut membantu menangkis serangan ini, termasuk dengan sistem THAAD yang ditempatkan di Israel.
Namun, setiap intersepsi membutuhkan biaya mahal. Rudal pencegat seperti Arrow dapat menghabiskan US$2-US$3 juta per unit, dan sering kali lebih dari satu rudal diperlukan untuk satu serangan. Serangan Iran pada bulan April tahun lalu saja diperkirakan membuat Israel dan sekutunya menghabiskan sekitar US$1,1 miliar (sekitar Rp18 triliun) hanya dalam hitungan jam.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memperingatkan kemungkinan serangan lanjutan dalam waktu dekat, dan mendesak warga segera menuju tempat perlindungan saat sirene berbunyi. Ia menyebut Israel tengah menjalankan "kampanye eksistensial" untuk menghalangi ambisi nuklir Iran.
Meski Hizbullah dan Hamas kini dilaporkan telah banyak kehilangan kekuatan tempur, Iran masih diyakini memiliki ribuan rudal lain yang siap diluncurkan.
Pemerintah Israel menyatakan telah berhasil menghancurkan sekitar sepertiga atau 120 lokasi peluncuran Iran sejak Jumat. Namun, dengan masih banyaknya senjata tersisa, konflik ini diprediksi belum akan berakhir dalam waktu dekat.
-Dengan asistensi dari Paul Wallace, Galit Altstein, dan Marissa Newman.
(prc/wep)
