Pejabat bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan pekan depan, sambil menunggu dampak kebijakan Donald Trump terhadap perekonomian. Pertumbuhan lapangan kerja memang melambat pada Mei, namun masih tetap berada pada tingkat yang sehat. Sementara itu, data inflasi yang dirilis pekan ini menunjukkan dampak tarif impor terhadap harga masih terbatas.
Dalam laporan terpisah yang dirilis pada hari yang sama, inflasi indeks harga produsen (IHP) AS tercatat tetap rendah pada Mei, menandakan bahwa kenaikan tarif belum mendorong lonjakan harga bagi konsumen maupun pelaku usaha. Imbal hasil obligasi AS dan nilai tukar dolar turun setelah rilis data ekonomi tersebut.
“Para pemberi kerja cenderung berhati-hati terhadap prospek pertumbuhan, yang berujung pada tingkat perekrutan yang lemah dan membuat mereka yang kehilangan pekerjaan lebih sulit menemukan pekerjaan baru,” ungkap Eliza Winger dari Bloomberg Economics.
Laporan tersebut juga mencatat bahwa klaim awal mingguan tidak berubah dibanding pekan sebelumnya, dan masih sedikit di atas perkiraan analis. Namun, rata-rata pergerakan empat mingguan naik menjadi 240.250, tertinggi sejak Agustus tahun lalu.
Tanpa penyesuaian musiman, jumlah klaim awal juga meningkat pekan lalu. Negara bagian yang mencatatkan kenaikan terbesar adalah California, Minnesota, dan Pennsylvania.
(bbn)






























