Logo Bloomberg Technoz

“Memberikan wewenang dan kuasa kepada direksi perseroan dengan hak substitusi untuk mengatur lebih lanjut tata cara pembagian dividen sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku,” kata Arsal.

Adapun, besaran dividend payout ratio tahun ini sama dengan rasio yang dipakai untuk tahun buku 2023 di level 75%. Saat itu, emiten batu bara pelat merah ini membagikan dividen sebesar Rp4,57 triliun.

Dua kali pembagian dividen terakhir pada periode 2024 dan 2023 cenderung lebih rendah dari rasio tahun 2022 lalu.

Jika mengacu dividen periode 2022, PTBA membagikan dividen 100% dari laba bersih atau setara Rp12,56 triliun (Rp1.094 per saham). Nilai dividen untuk laba bersih 2022 setara dengan dividen yield 30,14%.

Dari sisi kinerja keuangan sepanjang 2024, laba bersih PTBA tercatat sebesar Rp5,1 triliun. Angka ini turun 16,41% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp6,1 triliun.

Dari sisi top line, PTBA sejatinya mampu mencatat kenaikan pendapatan 11,11% secara tahunan menjadi Rp42,76 triliun pada 2024.

Namun, beban pokoknya naik 17,83% secara tahunan menjadi Rp34,56 triliun. Alhasil, laba kotor PTBA turun 10,43% secara tahunan menjadi Rp8,2 triliun.

Tekanan semakin besar, karena PTBA harus mencatat kenaikan beban umum dan administrasi 7,31% secara tahunan menjadi Rp2,08 triliun.

Beban penjualan PTBA bahkan naik 20,21% menjadi Rp789,02 miliar dari sebelumnya Rp656,36 miliar.

Pada saat yang sama, penghasilan lain-lain PTBA susut 50,28% secara tahunan menjadi Rp317,41 miliar.

Imbasnya, laba usaha PTBA turun 21,52% secara tahunan menjadi Rp5,65 triliun. Penurunan laba usaha ini juga yang berkontribusi terhadap penurunan laba bersih perusahaan.

(naw)

No more pages