Menurut pejabat Gedung Putih, angka itu mencakup bea masuk dasar sebesar 10%, tambahan 20% yang terkait dengan isu perdagangan fentanyl, dan sekitar 25% dari tarif yang sudah diterapkan sejak masa jabatan pertama Trump, termasuk tarif dalam kerangka most-favored nation.
Pernyataan Trump memicu respons yang beragam dari pasar. Kontrak berjangka saham AS sempat pulih dari pelemahan sebelum kembali melemah.
“China akan mengirimkan magnet lengkap dan seluruh logam tanah jarang yang diperlukan, langsung di awal,” lanjut Trump. “Sebaliknya, kami akan memberikan apa yang telah disepakati kepada China, termasuk izin bagi mahasiswa mereka untuk belajar di universitas kita (yang selalu saya setujui!). Kita mendapat tarif total 55%, China mendapat 10%. Hubungan kami sangat baik!”
Kementerian Perdagangan China belum memberikan tanggapan atas pernyataan Trump tersebut.
Pejabat dari kedua negara menyelesaikan perundingan intensif pada Selasa lalu, dan sepakat untuk kembali membuka aliran perdagangan barang sensitif seperti mineral penting, serta mulai menerapkan kesepakatan yang dicapai pada bulan lalu di Jenewa. Kesepakatan tersebut mencakup penurunan tarif dari kedua belah pihak.
Dalam kesepakatan Jenewa, kedua negara menyepakati jeda selama 90 hari atas tarif tinggi yang sempat diberlakukan satu sama lain, yang secara efektif menyerupai embargo dagang. Namun, hingga kini belum jelas apakah tenggat waktu tersebut, yang akan berakhir pada Agustus, masih berlaku.
(bbn)
