Logo Bloomberg Technoz

Berikut 5 fakta dugaan fraud Bank Woori Saudara Indonesia:

  • Woori Bank Identifikasi Transaksi Mencurigakan 

Woori Bank Korea yang berbasis di Korea Selatan mengidentifikasi tanda-tanda transaksi yang mencurigakan selama verifikasi berdasarkan standar pengendalian internalnya. Kata Woori Bank, perusahaan yang bermasalah tersebut adalah perusahaan ekspor lokal berukuran sedang.

Perusahaan tersebut mengajukan surat kredit dengan karakteristik jaminan pembayaran ekspor, yang diduga berisi informasi penipuan, kepada Woori Saudara Bank. 

Pihak Woori Bank Korea mengaku segera mengirim pejabat dari grup globalnya ke Indonesia untuk menilai insiden tersebut dan mengambil tindakan, seperti mengamankan utang untuk meminimalkan kerugian.

  • Indikasi Fraud Capai Rp1,2 Triliun

Woori Bank menyebut perusahaan ekspor tersebut mengajukan letter of credit (LC) tersebut mencapai US$78,5 juta atau sekitar Rp1,2 triliun. Meski jumlah kerugian sebenarnya belum ditentukan hingga proses investigasi internal selesai. 

Pada 5 Juni 2025, manajemen Bank Woori Saudara memberikan klarifikasi. Melalui pernyataan resminya, mereka menyebut angka yang dipublikasi oleh Woori Bank senilai US$78,5 merupakan nilai dari exposure atau angka keseluruhan dari transaksi antara Bank Woori Saudara dengan nasabah, dan bukan angka pasti. 

  • OJK Klaim Sudah Endus Potensi Fraud Bank Woori Sejak 2023

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengaku sudah pernah mengingatkan PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (BWS) soal potensi kecurangan atau fraud sejak 2023 silam.

"OJK telah mengingatkan bank atas potensi transaksi LC debitur dimaksud sebagai akibat kelemahan proses bisnis bank pada pemeriksaan OJK tahun 2023," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae kepada Bloomberg Technoz, Senin (9/6/2025).

Kata Dian, pihaknya telah melakukan pemeriksaan sejak awal Juni 2025 serta akan meningkatkan status pemeriksaan jika telah diperoleh bukti awal yang cukup, terkait dengan fraud dan dugaan keterlibatan pihak internal bank. 

  • Debitur Perusahaan Ekspor Nasional

Woori Bank Korea yang berbasis di Korea Selatan mengumumkan bahwa Bank Woori Saudara telah mengonfirmasi tuduhan penipuan yang melibatkan perusahaan Indonesia yang sedang ditanganinya. 

Pernyataan ini disampaikan di situs jejaring resminya melalui kolom pengungkapan insiden keuangan atau dikenal dengan istilah financial incident disclosure. Woori Bank mengidentifikasi tanda-tanda transaksi yang mencurigakan selama verifikasi berdasarkan standar pengendalian internalnya. 

Dilansir dari Business Korea, perusahaan yang bermasalah tersebut adalah perusahaan ekspor lokal berukuran sedang. Hingga saat ini belum diketahui nama perusahaan ekspor yang melakukan tindakan penipuan tersebut.

Perusahaan yang dimaksud dilaporkan mengomunikasikan kepada bank tersebut niat tegasnya untuk membayar kembali, dengan menyajikan sumber daya dan jadwal pembayaran kembali.

  • Gerak Saham Woori Saudara Indonesia Melemah di Tengah Dugaan Fraud

Harga saham PT Bank Woori Saudara Indonesia Tbk (SDRA) dibuka melemah sejalan dengan sentimen dugaan fraud yang terjadi di bank asal Korea Selatan tersebut. Saham SDRA sudah dibuka melemah di level Rp332 per saham pada pembukaan perdagangan Selasa (11/6/2025).

Penurunan terus berlanjut. Hingga pukul 10.27, saham SDRA turun 10 poin atau setara 2,94% ke level Rp330/saham. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), volume perdagangan pagi ini tercatat sebesar 349.200 saham, dengan nilai transaksi mencapai Rp116,2 juta juta dan frekuensi 120 kali.

Dalam sebulan terakhir, saham SDRA telah mencatat penurunan sebesar 5,05%, dan dalam tiga bulan terakhir turun lebih dalam, yakni 8,11%.

(lav)

No more pages