Logo Bloomberg Technoz

Komdigi Buka Potensi Luncurkan Satria-2 dan Satelit LEO

Pramesti Regita Cindy
06 June 2025 16:00

Satelit Satria 1 (Sumber: Kominfo)
Satelit Satria 1 (Sumber: Kominfo)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menyatakan pemerintah tetap membuka opsi penguatan infrastruktur satelit melalui kajian tambahan, termasuk kemungkinan peluncuran Satelit Republik Indonesia (Satria-2) dan pemanfaatan satelit orbit rendah atau Low Earth Orbit (LEO) untuk meningkatkan kapasitas internet di daerah terdepan, tertinggal, dan terluar (3T).

Meski demikian, menurut dia, pemerintah masih melihat kapasitas Satria-1 saat ini masih memadai untuk mendukung kebutuhan konektivitas nasional. 

"Kita tetap mengkaji tentang urgensi Satri-2. Namun demikian, sekali lagi, karena pemerintah lagi reprioritasi. Untuk saat ini, kita masih mencukupi dengan Satria-1," kata Meutya kepada wartawan di Gedung Komdigi, dikutip Jumat (6/6/2025).

Dia menambahkan, pemerintah tak menunutup kemungkinan untuk pertimbangkan kombinasi berbagai jenis teknologi satelit, termasuk satelit LEO seperti Starlink dan teknologi serupa dari penyedia lain.

Menurut dia, pendekatan tunggal tidak memadai untuk model geografis Indonesia yang berbasis kepulauan. Oleh karena itu, solusi konektivitas nasional ke depan kemungkinan besar akan menggabungkan berbagai pendekatan baik geo-satellite, LEO satellite, maupun perluasan jaringan fiber optik (FO).