Tumpukan pesanan juga menyusut, di mana indikator turun ke level terendah sejak Agustus 2023.
Selain melemahnya permintaan, penyedia jasa juga menghadapi biaya yang lebih tinggi. Indeks harga yang dibayarkan melonjak menjadi 68,7, level tertinggi sejak November 2022.
Meski penyedia jasa melaporkan penurunan persediaan bulan lalu, indikator sentimen persediaan meningkat hampir 7 poin menjadi 62,9—level tertinggi sejak Juli. Hal ini menunjukkan lebih banyak perusahaan menilai persediaan masih terlalu tinggi, yang berisiko membebani sektor manufaktur dalam beberapa bulan ke depan.
Bersama dengan data awal pekan ini yang menunjukkan penurunan aktivitas manufaktur selama tiga bulan berturut-turut, survei sektor jasa menunjukkan ekonomi melambat di tengah kenaikan tarif impor AS dan tarif balasan dari negara lain.
Baik indeks ekspor maupun impor ISM menunjukkan kontraksi karena perusahaan-perusahaan menghadapi dampak kebijakan perdagangan yang tidak menentu dari pemerintahan Trump.
Indeks pengiriman pemasok ISM naik bulan lalu, yang menandakan waktu pengiriman menjadi lebih lama karena perusahaan-perusahaan berusaha menyesuaikan rantai pasokan mereka.
Pelemahan permintaan juga menyebabkan penyedia jasa mempertimbangkan kembali tingkat tenaga kerja yang sesuai. Indeks tenaga kerja naik 1,7 poin menjadi 50,7, menunjukkan terbatasnya perekrutan.
(bbn)






























