Logo Bloomberg Technoz

Bak Roller Coaster, IHSG Rasanya Bakal Naik-Turun Bulan Ini

Muhammad Julian Fadli
03 June 2025 16:05

Pelajar memfoto layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (21/10/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Pelajar memfoto layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (21/10/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memulai hari pertama pada Juni 2025 dengan gerak yang kurang memuaskan. Pelemahan dan fluktuatif cepat pasar terjadi hingga dua hari perdagangan ini nyaris sama dengan data historis dalam 10 tahun.

Jika dirata-ratakan, IHSG tercatat hanya mampu menguat tipis 0,19% selama perdagangan saham pada Juni, di balik fluktuatifnya indeks harga saham.

Data Historis Indeks Harga Saham Gabungan pada Juni (Bloomberg Seasonality)

Pada perdagangan pertama bulan ini, Senin (2/6/2025) kemarin, IHSG ditutup di zona merah dengan penurunan 1,54% ke 7.065. Berlanjut hingga perdagangan hari ini, IHSG bergerak lemah dengan kecenderungan agresivitas yang tinggi.


IHSG terpeleset bersamaan dengan rilis data S&P Global Indonesia Manufacturing yang masih terjebak di zona kontraksi. Tercatat, aktivitas manufaktur yang dicerminkan dengan Purchasing Managers’ Index (PMI) ada di level 47,4 pada Mei. Walau terbilang membaik dibanding bulan sebelumnya yang ada di level 46,7 namun masih berada di zona kontraksi.

Adapun level tersebut menjadi yang terendah dalam 4 tahun, dan semakin mengonfirmasi tekanan perlambatan perekonomian dalam negeri. PMI Manufaktur Indonesia sudah 2 bulan berada di zona kontraksi.

Sumber: S&P Global PMI