Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) menyoroti konsumsi merokok di Indonesia. 70,2 juta orang dewasa menggunakan produk tembakau, sedangkan perokok elektronik 10 kali lipat dalam jangka waktu 10 tahun berdasarkan data laporan Global Adult Tobbacco Survei (GATS) 2021.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, dr Siti Nadia Tarmizi menyebut Indonesia nomor 2 di dunia menjadi penyebab kematian terbesar secara global akibat konsumsi merokok.

Nadia juga mengungkapkan perhatiannya berdasarkan data survei kesehatan Indonesia (SKI 2033), sebanyak 69% anak dan remaja terpapar rokok di dalam ruangan tertutup.

“Kita lihat jumlahnya yang cukup signifikan dan secara global kita adalah tentunya bagaimana faktor risiko itu adalah penyebab dari kematian terbesar di dunia itu adalah nomor 3, sementara di Indonesia nomor 2,” ujar Nadia dalam pertemuan media daring, Senin (2/6).

Nadia mengatakan sebelum lahirnya pengendalian zat adiktif produk tembakau yang termaktub dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, bahwa 72% perokok remaja membeli rokok secara batangan.