Logo Bloomberg Technoz

CPO adalah aset yang dibanderol dalam ringgit. Ketika ringgit menguat, maka CPO menjadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain.

Analisis Teknikal

Lalu bagaimana ‘ramalan’ harga CPO untuk Juni? Apakah masih terjebak di jalur merah atau mampu merekah?

Secara teknikal dengan perspektif bulanan (monthly time frame), CPO masih berada di zona bearish. Tercermin dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 45.

RSI di bawah 50 mengindikasikan suatu aset sedang dalam posisi bearish. Namun RSI CPO tidak jauh dari 50 sehingga boleh dibilang cenderung netral.

Sementara indikator Stochastic RSI sudah mencapai 0. Paling kecil, sudah sangat jenuh jual (oversold).

Kemudian indikator Average True Range (ATR) 14 hari ada di 485. Memberi sinyal bahwa volatilitas harga akan tinggi.

Bulan ini, harga CPO berpeluang naik. Bahkan ada kemungkinan bisa menembus level MYR 4.000/ton.

Target resisten terdekat ada di MYR 4.215/ton yang merupakan Moving Average (MA) 5. Jika tertembus, maka MA-10 di MYR 4.417/ton bisa menjadi target selanjutnya.

Target paling optimistis ada di MYR 4.444/ton.

Adapun ruang penurunan harga CPO sepertinya sudah terbatas. Target support terdekat adalah MTR 3.865/ton. Penembusan di titik ini berisiko menurunkan harga CPO ke arah MYR 3.816/ton.

(aji)

No more pages