Logo Bloomberg Technoz

Bila Pasar RI Buka, Rupiah Bisa Melemah karena Vonis Tarif

Redaksi
29 May 2025 14:00

Ilustrasi Rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi Rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Keputusan Pengadilan Perdagangan Internasional Amerika Serikat (AS) bahwa kebijakan tarif bea masuk Presiden Donald Trump sebagai ilegal, menjadi kabar buruk bagi mata uang di emerging market.

Putusan tersebut, yang sejatinya menjadi sentimen baik bagi prospek perdagangan dunia dan mungkin dapat menghindarkan perekonomian global dari pelemahan bila berlaku permanen, nyatanya telah melambungkan lagi pamor dolar AS.

Kebangkitan indeks dolar dengan hari ini menyentuh lagi level 100,1, tertinggi dalam tujuh hari perdagangan terakhir, telah merontokkan mata uang Asia sejak pagi tadi.


Mengacu data Bloomberg pada Kamis siang (29/5/2025), hampir semua mata uang Asia berada di zona merah dipimpin oleh baht yang merosot nilainya hingga 0,62%.

Ilustrasi mata uang dolar AS dan baht Thailand (Udo Weitz/Bloomberg News)

Yen juga rontok dengan pelemahan 0,56%, peso juga turun 0,47%, bersama ringgit yang melemah 0,27% dan dolar Singapura 0,22%.