Bloomberg News

Bloomberg, Laba di perusahaan industri di China terus turun dalam empat bulan pertama tahun ini, menggarisbawahi pendinginan permintaan dan memperdalam deflasi sektor manufaktur di ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

Keuntungan industri turun 20,6% pada periode Januari—April dibandingkan dengan rentang yang sama pada 2022, menurut data yang diterbitkan Sabtu oleh Biro Statistik Nasional. Penurunan itu lebih lambat dari penurunan tahunan sebesar 21,4% yang tercatat pada kuartal pertama.

Keuntungan untuk satu bulan April hanya naik 3,7% dari tahun lalu, menurut angka NBS. Itu dibandingkan dengan penurunan Maret sebesar 19,2%.

"Ketika masyarakat ekonomi sepenuhnya pulih dan beroperasi, produksi industri terus berlanjut dengan tingkat konsumsi yang meningkat, yang mengarah pada percepatan keuntungan industri," kata juru bicara NBS dalam sebuah pernyataan.

Data terbaru menunjukkan, pemulihan China pascapandemi Covid goyah, dengan pertumbuhan ekspor melemah dan deflasi industri memburuk pada April. 

Laba yang turun menjadi pertanda buruk bagi prospek ekonomi, dan akan membebani sentimen yang sudah lemah di kalangan bisnis — sehingga menahan mereka untuk tidak berinvestasi.

(bbn)