Logo Bloomberg Technoz

Wamenkeu Blak-blakan Rencana Dimsum Bond & Kangaroo Bond Pertama

Dovana Hasiana
27 May 2025 16:15

Ilustrasi Mata Uang Yuan. (Sumber: Bloomberg)
Ilustrasi Mata Uang Yuan. (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono mengatakan peluncuran obligasi valuta asing bernama Dimsum Bond (renminbi) dan Kangaroo Bond (dolar Australia) bakal dilakukan dengan melihat kondisi dan situasi. Terlebih, Thomas mengatakan, kondisi imbal hasil (yield) saat ini sedang berubah total.

Berdasarkan data dari Kementerian Keuangan hingga 21 Mei 2025, yield dari obligasi pemerintah terkontraksi 15 basispoin (bps) sepanjang tahun berjalan (year-to-date). Namun, kontraksi tersebut tidak sedalam negara lainnya, misalnya Malaysia sebanyak 23 bps dan Thailand 38 bps.

"Kita lagi lihat kondisi, semua kita lihat kondisi, sekarang kondisi yield lagi berubah total kita lihat kondisi market (pasar)," ujar Thomas saat ditemui di kompleks Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Selasa (27/5/2025).

Thomas mengatakan alasan peluncuran obligasi denominasi dalam yuan milik China dan dolar Australia karena pemerintah ingin melakukan diversifikasi di tengah geopolitik dunia.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Suminto mengatakan, pihaknya akan sangat mempertimbangkan untuk menjual obligasi dengan nama Dimsum Bond (renminbi) dan Kangaroo Bond (dolar Australia) pada tahun ini dengan melihat kondisi pasar.