CPO adalah aset yang dibanderol dalam ringgit. Ketika ringgit menguat, maka CPO menjadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lainnya.
Analisis Teknikal
Lantas bagaimana perkiraan harga CPO untuk pekan ini? Apakah bisa naik lagi atau malah terkoreksi?
Secara teknikal dengan perspektif mingguan (weekly time frame), CPO masih terjebak di zona bearish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 36. RSI di bawah 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bearish.
Sementara indikator Stochastic RSI ada di 8. Jauh di bawah 20, yang berarti sudah sangat jenuh jual (oversold).
Untuk pekan ini, harga CPO masih menyimpan potensi kenaikan. Maklum, harga sudah terkoreksi lumayan dalam.
Sejak awal 2025 (year-to-date), harga CPO sudah ambruk nyaris 19%.
Pekan ini, ada kemungkinan harga CPO bisa menguji resisten MYR 3.884/ton yang merupakan Moving Average (MA) 5. Jika tertembus, maka MYR 4.073/ton bisa menjadi target selanjutnya.
Target paling optimistis atau resisten terjauh adalah MA-200 di MYR 4.439/ton.
Sedangkan target support terdekat ada di MYR 3.798/ton. Penembusan di titik ini bisa menyebabkan harga CPO tergelincir ke arah MYR 3.669/ton.
Target paling pesimistis atau support terjauh adalah MYR 3.545/ton.
(aji)































