Helo, Platfom Medsos Milik ByteDance Tinggalkan Pasar Indonesia?
Whery Enggo Prayogi
26 May 2023 16:30

Bloomberg Technoz, Jakarta - Platform Helo yang baru dua tahun merilis produknya di Indonesia dikabarkan akan tutup dalam waktu dekat. Media sosial yang awalnya hadir untuk menjadi pesaing Twitter dan Facebook tersebut akhirnya memutuskan ‘balik kanan’.
Layanan Helo di GooglePlayStore dan Apple Apps Store juga sudah dilaporkan hilang. Tautan link pada bio Instagram helo_indonesiaoffical untuk mengunduh aplikasi juga mengalami gagal akses.
“This app is currerently not available in your country or region,” tulis keterangan dalam layanan Apps Store saat Bloomberg Technoz mencoba untuk mengunduh via jalur Instagram.

Pada laman priview sebelum mengunduh, Helo hanya menyajikan informasi #Mendadak Tahun Baru 2023.
11 Mei menjadi waktu terakhir akun aplikasi ini posting di Instagram yang memberi informasi even musik mereka yang terselenggara satu hari setelahnya.
Baca Juga
Akun Twitter Helo_Indonesia justru lebih lama sudah tak aktif. Postingan terakhir mereka tercatat 26 Oktober 2022. Tautan pada akun untuk mengunduh aplikasi helo pun tak bisa diakses.
Pihak Helo Indonesia belum mengomentari kabar tersebut. Seluruh saluran kontak sudah Bloomberg Technoz hubungi, namun Helo belum juga merespon.
Platform media sosial Helo merupakan produk dari raksasa ByteDance. Pada awal kehadirannya di Indonesia, Helo sangat gencar memberikan promosi. Dengan slogan Video Lucu, WhatsApp dan Sosmed, aplikasi ini mencoba merebut hati konsumen digital domestik yang berjumlah amat besar.
Perilisan Helo juga terbilang singkat, mulai masuk ke platform toko aplikasi seperti Google Play Store dan Apple Store pada akhir tahun 2020. Aplikasi ini menjanjikan kebebasan berekspresi bagi pengguna.

Helo sejatinya mirip dengan platform media sosial ByteDance lainnya, termasuk TikTok. Platform ini bahkan menyajikan menu yang lebih beragam, tidak hanya video. Dalam keterangan resmi sesaat rilis di Indonesia, mereka mengatakan, pengguna bisa menikmati video sekaligus membaca berita yang sedang trending.
Popularitas Helo ternyata tak bisa serupa dengan rekan satu induknya, Tiktok yang sangat populer di Indonesia. TikTok sendiri sebenarnya hanya media sosial yang berfokus pada video-video berformat vertikal dan berdurasi pendek. TikTok juga mendapat perhatian pengguna digital Indonesia karena mampu memoderasi komunitas kreator sekaligus komunitas e-commerce dalam satu ekosistem.

Helo memang pada akhirnya lebih setipe dengan platform milik Meta yaitu Facebook. Penggunanya dapat menggunakan menu edit video. Setipe dengan TikTok lewat jaringan integrasinya.
Country Head of Operations Helo Indonesia Indira Melik saat itu menegaskan kehadiran Helo menjadi pusat hiburan dan informasi sekaligus, sekaligus berkumpulnya kreator.
(wep)