Logo Bloomberg Technoz

Akun Twitter Helo_Indonesia justru lebih lama sudah tak aktif.  Postingan terakhir mereka tercatat 26 Oktober 2022. Tautan pada akun untuk mengunduh aplikasi helo pun tak bisa diakses.

Pihak Helo Indonesia belum mengomentari kabar tersebut. Seluruh saluran kontak sudah Bloomberg Technoz hubungi, namun Helo belum juga merespon.

Platform media sosial Helo merupakan produk dari raksasa ByteDance. Pada awal kehadirannya di Indonesia, Helo sangat gencar memberikan promosi. Dengan slogan Video Lucu, WhatsApp dan Sosmed, aplikasi ini mencoba merebut hati konsumen digital domestik yang berjumlah amat besar.

Perilisan Helo juga terbilang singkat, mulai masuk ke platform toko aplikasi seperti Google Play Store dan Apple Store pada akhir tahun 2020. Aplikasi ini menjanjikan kebebasan berekspresi bagi pengguna.

Aplikasi Helo. (tangkapan layar dari situs helo.com/id)

Helo sejatinya mirip dengan platform media sosial ByteDance lainnya, termasuk TikTok. Platform ini bahkan menyajikan menu yang lebih beragam, tidak hanya video. Dalam keterangan resmi sesaat rilis di Indonesia, mereka mengatakan, pengguna bisa menikmati video sekaligus membaca berita yang sedang trending.

Popularitas Helo ternyata tak bisa serupa dengan rekan satu induknya, Tiktok yang sangat populer di Indonesia. TikTok sendiri sebenarnya hanya media sosial yang berfokus pada video-video berformat vertikal dan berdurasi pendek. TikTok juga mendapat perhatian pengguna digital Indonesia karena mampu memoderasi komunitas kreator sekaligus komunitas e-commerce dalam satu ekosistem.

Aplikasi Helo. (tangkapan layar dari situs helo.com/id)

Helo memang pada akhirnya lebih setipe dengan platform milik Meta yaitu Facebook. Penggunanya dapat menggunakan menu edit video. Setipe dengan TikTok lewat jaringan integrasinya.

Country Head of Operations Helo Indonesia Indira Melik saat itu menegaskan kehadiran Helo menjadi pusat hiburan dan informasi sekaligus, sekaligus berkumpulnya kreator.

(wep)

No more pages