Logo Bloomberg Technoz

Isu Dedolarisasi Menguat, Tapi Simpanan Dolar di RI Masih Stabil

Elisa Valenta
26 May 2023 13:10

Ilustrasi dolar AS dan rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi dolar AS dan rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Isu dedolarisasi atau proses penggantian dolar Amerika Serikat (AS) sebagai mata uang dunia ternyata tidak berdampak signifikan terhadap jumlah penempatan dana dalam bentuk dolar AS di perbankan nasional.

Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) mencatat jumlah simpanan nasabah berdenominasi dolar cenderung stabil dan tidak menunjukkan tanda-tanda pergerakan keluar yang signifikan di tengah isu dedolarisasi. Berdasarkan data LPS per Maret 2023, jumlah simpanan dalam nominal dolar mencapai Rp1.267 triliun, jumlah tersebut naik 19% dari posisi Maret 2022.

"Supply dolar AS di pasar cukup memadai, pertumbuhan simpanan dolar AS masih cukup baik, tidak ada yang keluar dan lain-lain. Tidak ada gerakan atau gerakan data yang menunjukan orang ramai-ramai meninggalkan dolar AS," kata Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa dalam konferensi pers, Jumat (26/5/2023).

Purbaya menilai isu dedolarisasi kerap bergulir mengikuti naik turunnya ekonomi suatu negara. Pertumbuhan ekonomi suatu negara tertentu, seringkali dikaitkan dengan kekuatan nilai tukar mata uangnya yang digadang-gadang bisa menggantikan dominasi dolar AS.

"Kita ingat dulu waktu zaman Jepang ekonominya menguat tahun 1970 an, orang-orang bilang sebentar lagi Yen akan menggantikan dolar, ternyata tidak kejadian. Kemudian ketika Eropa bangkit, mereka bilang Euro akan menggantikan dolar, ternyata enggak juga. Waktu China tumbuhnya kuat, isu itu tumbuh lagi," katanya.