Logo Bloomberg Technoz

Kemelut Surat Utang AS adalah Peringatan Keras bagi Trump

Redaksi
22 May 2025 08:45

Ilustrasi Dolar AS (Sumber: Bloomberg)
Ilustrasi Dolar AS (Sumber: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rencana Presiden Amerika Donald John Trump mendorong pengesahan Undang-Undang Pajak baru yang potensial menurunkan penerimaan pajak AS, mendapat penolakan keras dari pelaku pasar obligasi terbesar di dunia, US Treasury.

Lelang surat utang AS, US Treasury tenor 20 tahun, yang digelar kemarin mendapat sambutan dingin oleh para investor tecermin dari kejatuhan harga obligasi hingga tingkat imbal hasil menyentuh level 5,09% tertinggi sejak Oktober 2023. Lonjakan imbal hasil mencerminkan penurunan harga obligasi.

Pada penutupan perdagangan, kurva imbal hasil Treasury bergerak membentuk pola bear-steepening.

Yield tenor panjang melonjak lebih besar ketimbang tenor pendek di mana UST-20Y naik 13,6 basis poin menyentuh 5,130%, lalu tenor 30Y naik 12,5 bps jadi 5,094% mendekati level tertinggi dalam dua dekade. Begitu juga tenor 10Y yang naik 11,2 bps jadi 4,599%.

Pasar obligasi memberi peringatan akan adanya risiko yang membesar seiring rencana Trump mengegolkan undang-undang baru keringanan pajak yang potensial menekan penerimaan pajak. Situasi itu bisa membuat defisit utang AS makin 'menyundul langit'.