Bloomberg Technoz, Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan aktivitas kredit perbankan hanya tumbuh 8,8% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada April 2025. Angka ini lebih rendah dibanding pertumbuhan pertumbuhan kredit pada Maret 2025 yang sebesar 9,16%. 

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebutkan, dari sisi penawaran, minat penyaluran kredit oleh bank (lending standard) terutama pada sektor pertanian, LGA (Listrik, Gas, dan Air), dan jasa sosial. Perry menegaskan aktivitas kredit perbankan perlu meningkatkan perannya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional

"Kendati demikian, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) cenderung melambat dari 5,51% (yoy) pada awal Januari 2025 menjadi 4,55%(yoy) pada April 2025," ujar Perry dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Gubernur BI, Rabu (21/5/2025).

Menurut Perry, kondisi ini mendorong persaingan dalam pendanaan antar bank dan perlunya memperluas sumber pendanaan lainnya di luar DPK.

Dari sisi permintaan, pertumbuhan kredit terutama dikontribusikan oleh sektor industri, pengangkutan, dan jasa sosial. Sementara itu, kontribusi pertumbuhan kredit sektor konstruksi dan perdagangan serta sektor-sektor lainnya masih terbatas.