Lebih lanjut, dalam sepekan terakhir, hujan dengan intensistas lebat hingga sangat lebat telah memicu bencana hidrometeorologi di sejumlah wilayah seperti Aceh, Kepulauan Riau, Riau, Sumatra Barat, Kepulauan Bangka Belitung, Jambi, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawaesi Tengah, Sulawesi Selatan dan Maluku Utara.
“Kejadian tersebut tidak hanya diakibatkan oleh mekanisme konvektivitas lokal yang sering terjadi pada masa peralihan, melainkan juga dipengaruhi oleh dinamika atmosfer berskala lebih luas, yaitu aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO) dan gelombang-gelombang atmosfer."
Saat ini MJO terpantau aktif berada di Fase 5 benua maritime dan diprediksi konsisten berada di wilayah Indonesia untuk sepekan ke depan.
Gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial juga cenderung persisten berpropagrasi di sebagian wilayah Indonesia.
“Fenomena-fenomena tersebut berpotensi memberikan pengaruh signifikan dalam memicu peningkatan pertumbuhan awan hujan, khususnya di bagian barat dan tengah Indonesia. Meskipun lebih banyak wilayah terindikasi memasuki awal musim kemarau pada akhir bulan Mei akibat Monsun Australia yang diperkirakan menguat."
Hujan dengan intensistas lebat hingga sangat lebat masih berpotensi terjadi akibat aktivitas MJO dan gelombang atmosfer tersebut.
Mengingat kondisi atmosfer yang masih relatif dinamis dan dapat berubah secara tiba-tiba pada periode ini, masyarakat diimbau untuk terus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat sewaktu-waktu terjadi, seperti hujan lebat dengan durasi singkat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang.
Hujan Masih Berpotensi Turun Sepekan ke Depan
Dalam satu minggu ke depan (20-26 Mei 2025), BMKG memprediksi fenomena MJO konsisten ada di wilayah Indonesia. Begitu pun dengan gelombang Rossby Ekuatorial diperkirakan akan memasuki beberapa hari ke depan.
Sehingga BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dengan potensi bencana hidrometeorologi seperti angin kencang, banjir dan sebagainya. BMKG pun memberikan pemetaan prospek cuaca di wilayah Indonesia untuk satu minggu ke depan. Ini prediksinya:
- Periode 20-22 Mei 2025
Siaga (hujan lebat - sangat lebat) : Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku, Papua Selatan
Awas (hujan sangat lebat - ekstrem) : Jawa Timur
Angin kencang : Maluku dan Nusa Tenggara Timur
- Periode 23 - 26 Mei 2025
Selama periode ini, cuaca Indonesia didominasi cerah berawan hingga hujan ringan. Namun, peningkatan hujan perlu diwaspadai di beberapa daerah seperti Aceh, Jawa Barat, Kepulauan Riau, Lampung, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Nusa Tenggara, Bali, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, Papua, Papua Selatan, dan Papua Barat Daya.
"Tetap tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta pahami langkah evakuasi jika diperlukan. Informasi ini akan terus diperbarui sesuai dengan perkembangan cuaca terbaru," imbau BMKG.
(dec/spt)






























