Menambah bensin ke api, Kongres mengesahkan proposal pemotongan tarif pajak yang diajukan pemerintahan Trump. Kebijakan ini bisa menurunkan penerimaan negara sebesar ratusan miliar dolar AS sehingga harus ditambal dengan utang.
Ada ekspektasi pemerintah AS akan makin agresif menerbitkan surat utang. Akibatnya, pasokan dolar AS akan melimpah sehingga ‘harga’ mata uang ini kian murah.
Emas adalah aset yang dibanderol dalam dolar AS. Saat dolar AS terdepresiasi, maka emas jadi lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lain.
Analisis Teknikal
Lantas bagaimana prediksi harga emas untuk hari ini? Berapa saja target yang harus dicermati pelaku pasar?
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), emas masih tersangkut di zona bearish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 48,2.
RSI di bawah 50 menandakan suatu aset sedang dalam posisi bearish. Namun RSI emas tipis saja di bawah 50 sehingga bisa dikatakan cenderung netral.
Sementara indikator Stochastic RSI ada di 16,48. Di bawah 20, yang artinya sudah jenuh jual (oversold).
Harga emas sepertinya berpeluang naik hari ini. Cermati pivot point di US$ 3.226/troy ons.
Dari pivot point tersebut, target resisten terdekat ada di US$ 3.241/troy ons yang menjadi Moving Average (MA) 10. Jika tertembus, maka MA-20 di US$ 3.282/troy ons bisa menjadi target selanjutnya.
Adapun target support terdekat adalah US$ 3.214/troy ons. Penembusan di titik ini berisiko memangkas harga emas menuju US$ 3.201/troy ons.
(aji)





























