Logo Bloomberg Technoz

Untung-Buntung Buat RI Saat Filipina Mau Tiru Hilirisasi Nikel

Mis Fransiska Dewi
16 May 2025 10:10

Nikel matte cair di tungku smelter./Bloomberg-Cole Burston
Nikel matte cair di tungku smelter./Bloomberg-Cole Burston

Bloomberg Technoz, Jakarta – Keinginan Filipina untuk memulai hilirisasi nikel di dalam negerinya dinilai dapat menjadi peluang sekaligus tantangan bagi Indonesia, yang sudah terlebih dahulu menghelat program peningkatan nilai tambah di sektor yang sama.

Direktur Eksekutif Pusat Studi Hukum Energi Pertambangan (Pushep) Bisman Bakhtiar mengatakan, di satu sisi, rencana Filipina memulai hilirisasi nikel dapat menjadi motivasi bagi Indonesia untuk makin memperkuat posisi sebagai pemasok nikel olahan di pasar global.

“Indonesia sudah terlebih dahulu menyetop ekspor ore nikel serta membangun smelter, dan saat ini baru diikuti oleh Filipina. Maka, Indonesia akan lebih unggul dalam hilirisasi,” ujarnya saat dihubungi, Jumat (16/5/2025).

Kompleks pengolahan nikel yang dioperasikan oleh Harita Nickel di Pulau Obi, Maluku Utara, Selasa (7/3/2023). (Dimas Ardian/Bloomberg)

Jika Filipina jadi meratifikasi rancangan undang-undang (RUU) pelarangan ekspor mineral bijih pada Juni 2025, kata Bisman, negara tersebut akan mengalami peralihan kebutuhan nikel olahan menjadi berorientasi domestik.

Dengan demikian, pasokan bijih nikel dari Filipina di pasar global akan menyusut, sehingga harga komoditas mineral logam baterai tersebut diharapkan dapat terkerek.