Pertimbangkan juga aspek pendukung seperti ukuran garasi rumah—apakah cukup untuk menampung kendaraan yang akan dibeli—dan infrastruktur penunjang seperti EV charging station jika Anda mempertimbangkan untuk membeli mobil listrik (EV).

Jangan lupa untuk menghitung estimasi biaya perawatan kendaraan, termasuk servis rutin. Umumnya, semakin tua usia mobil, biaya perawatannya akan semakin besar.

2. Periksa Kondisi Fisik Mobil

Lakukan pengecekan menyeluruh terhadap kondisi eksterior dan interior mobil. Buat daftar pengecekan (checklist) agar tidak ada bagian yang terlewat.

Perhatikan apakah terdapat perbedaan warna cat yang mencurigakan—ini bisa menjadi tanda adanya perbaikan akibat kecelakaan. Cek juga kondisi ban, lampu-lampu, serta karet-karet pada pintu dan jendela.

Pastikan seluruh fitur mobil seperti AC, sistem audio, hingga panel dashboard berfungsi dengan baik. Jangan lupa untuk menanyakan riwayat servis dan riwayat kecelakaan kepada penjual.

3. Lakukan Tes Mengemudi

Test drive sangat penting sebelum membeli mobil. Dengan mengemudi langsung, Anda bisa merasakan kenyamanan mobil serta mengecek performa kendaraan seperti sistem suspensi, kestabilan saat melaju, respon rem, dan kerja transmisi.

Tes ini juga bisa membantu mengidentifikasi suara-suara atau getaran yang tidak wajar.

4. Periksa Kelengkapan Dokumen dan Sumber Pembelian

Pastikan semua dokumen kendaraan lengkap dan sesuai, termasuk nomor rangka dan nomor mesin yang harus cocok dengan yang tercantum di STNK dan BPKB.

Jika membeli dari pihak ketiga atau dealer mobil bekas, pastikan dealer tersebut terpercaya dan memberikan garansi. Dealer resmi umumnya menyediakan jaminan kualitas tertentu bagi kendaraan yang dijual.

5. Gunakan Jasa Mekanik Independen

Jika Anda merasa kurang paham soal teknis kendaraan, tidak ada salahnya menyewa jasa mekanik independen untuk membantu memeriksa mobil sebelum membeli. Mekanik berpengalaman dapat membantu mengidentifikasi kerusakan tersembunyi yang mungkin luput dari perhatian pembeli awam.

(ell)