Alessandra Migliaccio dan Flavia Rotondi - Bloomberg News

Bloomberg, Para kardinal Gereja Katolik Roma dari seluruh dunia sedang menuju Kapel Sistina untuk memilih Paus baru yang akan menjadi penentu arah moral bagi 1,4 miliar umat Katolik sekaligus sosok rujukan global dalam banyak isu.

Pemilihan yang sangat tertutup ini akan dimulai pada Rabu (7/5/2025), dengan 133 kardinal memberikan suara untuk memilih pengganti Paus Fransiskus yang wafat pada April lalu. Selama proses yang dikenal sebagai konklaf, para kardinal tidak akan memiliki kontak dengan dunia luar dan tidak diizinkan meninggalkan lokasi hingga keputusan tercapai.

Dalam proses tertutup ini, kelompok konservatif dalam Gereja akan beradu pandangan dengan para kolega yang lebih progresif mengenai posisi Paus baru terhadap isu-isu seperti perceraian, kasus pelecehan seksual oleh rohaniwan, dan isu LGBTQ+. Geopolitik juga diperkirakan turut memengaruhi dinamika, terlebih setelah Vatikan menyampaikan bahwa para kardinal menyesalkan lambannya kemajuan perdamaian di Ukraina dan Timur Tengah.

Setelah konklaf mencapai keputusan—yang ditandai dengan munculnya asap putih dari atap Vatikan—pengumuman tentang Paus baru akan disampaikan dari balkon yang menghadap ke Lapangan Santo Petrus. Momen ini akan menjadi sorotan umat dan pemerintah di berbagai penjuru dunia, mengingat besarnya pengaruh Gereja Katolik secara global.