Logo Bloomberg Technoz

Penjelasan Utang Negara Bengkak Rp250 T & Strategi Front Loading

Dovana Hasiana
01 May 2025 09:16

Wamernkeu II Thomas Djiwandono di Kompleks Kemenkeu, Jakarta, Kamis (18/7/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Wamernkeu II Thomas Djiwandono di Kompleks Kemenkeu, Jakarta, Kamis (18/7/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono menjelaskan realisasi pembiayaan untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mencapai Rp250 triliun per 31 Maret 2025. Angka ini terdiri dari dua aspek. 

Pertama, pembiayaan utang Rp270,4 triliun atau setara 34,8% terhadap APBN 2025 yang sebesar Rp775,9 triliun. Kedua, pembiayaan nonutang -Rp20,4 triliun atau setara 12,8% terhadap APBN 2025 sebesar -Rp159,7 triliun. 

"Pemenuhan target pembiayaan on track (sesuai target) dengan berbagai langkah mitigasi risiko, antara lain pengadaan pembiayaan utang secara pruden, fleksibel, oportunistik, dan terukur mencakup waktu, besaran, instrumen hingga currency mix (campuran mata uang)," ujar Thomas dalam konferensi pers APBN Kita, Rabu (30/4/2025). 

Selain itu, pelaksanaan pendanaan awal (prefunding), cadangan kas (cash buffer) yang memadai dan manajemen kas serta utang yang aktif (active cash and debt management). 

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan realisasi pembiayaan untuk APBN senilai Rp250 triliun melonjak Rp30 triliun dibandingkan periode sebelumnya dan mencakup 40,6% dari target pembiayaan anggaran berupa utang tahun ini senilai Rp616,2 triliun.