Logo Bloomberg Technoz

Secara keseluruhan, kata Said, diperkirakan lebih dari 1,2 juta buruh akan turun ke jalan yang tersebar di seluruh titik wilayah Indonesia, sekaligus menyuarakan sejumlah tuntutan.

Hapus Outsourcing Hingga RUU Perampasan Aset

Dalam unjuk rasa tersebut, Said mengatakan buruh akan mengusung sejumlah tuntunan utama. Pertama, kata dia, yakni meminta pemerintah untuk menghapus sistem outsourcing.

"Dulu, Presiden SBY memberi hadiah dengan menjadikan 1 Mei sebagai hari libur nasional. Kini kami berharap, Presiden Prabowo memberi hadiah dengan menghapus sistem outsourcing. Ini sudah beberapa kali beliau sampaikan,” tegas Said.

Kemudian, tuntutan lainnya yakni membentuk satuan tugas pemutusan hubungan kerja (PHK); wujudkan upah yang layak; dan Lindungi buruh dengan mengesahkan RUU Ketenagakerjaan baru.

Selain itu, meminta lindungi pekerja rumah tangga (PRT) dengan pengesahan RUU PPRT; serta memaksimalkan pemberantasa korupsi dan mempercepat pengesahan RUU Perampasan Aset.

"Sudah saatnya RUU ini disahkan. Harus ada mekanisme pembuktian terbalik, agar koruptor tidak cukup hanya dipenjara, tetapi juga hartanya dirampas,” tutur dia.

Meski demikian, dia menggarisbawahi bahwa Presiden Prabowo telah memulai langkah dengan menaikkan upah minimum tahun ini sebesar 6,5%. Ini, kata dia, menjadi landasan awal yang baik, dengan penggunaan indeks tertentu antara 1,0 sampai 2,0. 

"Ke depan, formulasi kenaikan upah harus terus diperbaiki agar lebih adil dan menjamin daya beli buruh."

Said mengatakan May Day 2025 adalah peringatan yang tidak hanya penuh semangat, tetapi juga penuh harapan.

"Harapan agar kehadiran Presiden bukan sekadar simbolik, tapi menjadi penanda awal dari perubahan konkret bagi kehidupan buruh di Indonesia," kata dia.

(ain)

No more pages