Pada saat itu, Mahkamah Agung memutuskan menentang kontrak yang disetujui di Kongres yang memperpanjang operasi tambang. Kemungkinan pembukaan kembali seharusnya tidak berada di tangan legislatif, katanya.

"Saya memiliki tanggung jawab besar untuk menyelesaikan masalah ini dengan cara yang merupakan aset besar bagi Panama," kata presiden.

"Kami akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk membangun hubungan yang nyata, dan menjelaskan dengan jelas bahwa tambang itu milik Panama dan milik warga Panama, dan bukan milik siapa pun. Dalam parameter tersebut, kami dapat mengerjakan berbagai opsi," katanya.

First Quantum telah menarik diri dari kasus arbitrase terhadap Panama dalam upaya untuk memfasilitasi pembukaan kembali perundingan.

Namun, kasus-kasus lain masih berlangsung dan Menteri Keuangan Felipe Chapman berada di AS minggu ini untuk bertemu dengan pihak-pihak yang terus mengupayakan arbitrase.

Kreditor dan perusahaan pemeringkat telah mengikuti masalah ini dengan saksama, kata Mulino.

"Ini adalah masalah yang menyiratkan puluhan ribu pekerjaan langsung dan tidak langsung," katanya. "Ini adalah topik yang sensitif. Tidak ada yang dapat dipaksakan dan risikonya sangat tinggi."

First Quantum menegaskan kembali "komitmennya untuk terlibat secara konstruktif dengan pemerintah dan rakyat Panama guna mencapai resolusi untuk tambang Cobre Panama," kata perusahaan Kanada itu pada hari Rabu dalam sebuah pernyataan yang menyertai hasil kuartalan.

(bbn)