Logo Bloomberg Technoz

Rupiah Masih Dihantui Tekanan Kala Indeks Dolar AS Naik Nyaris 1%

Tim Riset Bloomberg Technoz
24 April 2025 07:50

Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan merapihkan uang rupiah di salah satu bank di Jakarta, Selasa (16/1/2024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah masih dibayangi potensi tekanan pelemahan dalam perdagangan hari ini, meski Bank Indonesia menahan suku bunga kebijakan sesuai ekspektasi pasar alih-alih memangkasnya demi menolong perekonomian terhindar dari kelesuan lebih jauh.

Indeks dolar AS kemarin ditutup menguat hampir 1%. Meski masih bergerak di bawah 100 pagi ini, nyatanya kebangkitan dolar dari kemarin telah membatasi gerak mata uang yang jadi lawannya, termasuk mata uang emerging Asia.

Di pasar offshore, rupiah NDF bergerak di kisaran Rp16.880/US$ pagi ini. Sementara di pasar spot, mayoritas mata uang Asia pagi ini juga melemah terhadap dolar AS.


Baht melemah terdalam, ringgit, yuan offshore juga won Korsel serta dolar Singapura semuanya di zona merah. Hanya yen dan dolar Hong Kong, yang masih menguat terhadap the greenback.

Rupiah spot kemarin juga ditutup melemah di kisaran Rp16.865/US$, meski BI memutuskan menahan lagi BI rate untuk bulan ketiga beruntun sebagai bentuk support terhadap stabilitas nilai tukar.

Tekanan outflows besar