Logo Bloomberg Technoz

Bursa Saham Asia Siap Melesat, Dipicu Sinyal Trump pada China

News
24 April 2025 06:40

Ilustrasi bursa Asia (Sumber: Bloomberg)
Ilustrasi bursa Asia (Sumber: Bloomberg)

Richard Henderson - Bloomberg News

Bloomberg, Saham global dan Treasury bertenor panjang naik, sedangkan aset-aset safe haven turun di tengah tanda-tanda Presiden AS Donald Trump memikirkan kembali elemen paling agresif dari sikap agresifnya terhadap perdagangan dan Federal Reserve (The Fed).

Bursa saham Jepang dan Australia diperkirakan akan melesat hari ini, Kamis (24/4/2025), setelah S&P 500 naik 1,7% dan Nasdaq 100 naik 2,3%. Indeks saham global melonjak 1,5% pada Rabu (23/4/2025) hingga ditutup di level tertinggi dalam tiga minggu terakhir. Bursa saham AS sedikit berubah pada Kamis.

Imbal hasil Treasury bertenor pendek menguat pada Rabu, sedangkan imbal hasil 10 tahun dan 30 tahun melemah setelah Trump mengklarifikasi bahwa ia tidak akan memecat Gubernur The Fed Jerome Powell.

Indeks kekuatan dolar naik untuk sesi kedua pada Rabu karena yen merosot. Pasalnya Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan AS tidak akan mengejar target nilai tukar tertentu dalam perundingannya dengan Jepang. Franc Swiss, mata uang safe haven lainnya, juga turun sebelum bergerak naik tipis pada Kamis pagi di Asia.