Tersandera Rupiah, BI Belum Bisa Pangkas Bunga
Redaksi
23 April 2025 17:56

Bloomberg Technoz, Jakarta - Keputusan Bank Indonesia menahan lagi tingkat bunga acuan, BI rate, untuk tiga bulan berturut-turut, di tengah ancaman pelemahan pertumbuhan ekonomi akibat dampak perang dagang, menunjukkan sekali lagi bobot fokus bank sentral yang lebih berat pada pengamanan nilai tukar.
Rupiah dinilai masih menghadapi potensi tekanan yang besar, akibat peningkatan ketidakpastian pasar global pasca perang dagang dicetuskan oleh Amerika Serikat (AS).
Menahan BI rate juga menjadi upaya otoritas melempar sinyal ke pasar bahwa imbal hasil aset-aset di pasar keuangan domestik masih akan dipertahankan di level yang menarik.
Guncangan pasar global ketika pertama kali 'bom tarif' diumumkan Presiden AS Donald Trump di Rose Garden pada 2 April lalu, telah memicu arus keluar modal asing tak kecil dari pasar RI. Catatan BI, selama April sampai data terakhir 21 April lalu, terjadi net outflows senilai US$ 2,8 miliar atau sekitar Rp38,82 triliun dengan kurs JISDOR hari ini.
Namun, meski cenderung memfokuskan stabilitas nilai tukar, BI tak menyangkal potensi dampak perang dagang terhadap kelesuan ekonomi domestik.