Logo Bloomberg Technoz

Imbas Longsor IMIP, Produksi Nikel Buat Baterai EV Tertekan

Mis Fransiska Dewi
23 April 2025 14:30

Produk turunan nikel, mixed hydroxide precipitate (MHP), produksi Harita Nickel./Bloomberg-Dimas Ardian
Produk turunan nikel, mixed hydroxide precipitate (MHP), produksi Harita Nickel./Bloomberg-Dimas Ardian

Bloomberg Technoz, Jakarta – Analis komoditas menilai insiden longsor di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) bulan lalu berdampak langsung terhadap produksi derivatif nikel, terutama mixed hydroxide precipitate (MHP), yang menjadi bahan baku baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).

Vice President, Head of Marketing, Strategy and Planning PT Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi menerangkan fasilitas pengolahan utama—seperti tailing PT QMB New Energy Materials — yang yang memiliki smelter hidrometalurgi atau high pressure acid leaching  (HPAL) mengalami penghentian produksi akibat longsor pada 22 Maret 2025 tersebut. 

Sekadar catatan, smelter HPAL mengolah nikel kadar rendah atau limonit menjadi berbagai bahan baku yang dibutuhkan oleh industri baterai. Salah satunya adalah MHP.

Dia menuturkan pada kuartal I-2025 PT QMB telah mengirimkan 25.000 ton nikel atau 8% dari total produksi di IMIP.

Kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP)./dok. Bloomberg

Selain itu, industri nikel di sekitar wilayah IMIP juga mengalami penurunan produksi sebesar 20%—30% pascainsiden longsor akhir bulan lalu tersebut.