“Meski demikian, kami melihat skala kecil yang terdampak dan berdasarkan informasi dari IMIP, bahwa operasional keseluruhan tetap berjalan normal meskipun ada potensi penurunan output,” ujar Oktavianus saat dihubungi, Rabu (23/4/2025).
Dampak ke Harga
Meski berdampak ke produksi, Oktavianus menjelaskan kejadian longsor tersebut tidak berdimbas signifikan terhadap harga nikel.
Nikel diperdagangkan di harga US$15.682/ton di London Metal Exchange (LME) hari ini, menguat tipis 0,38% dari hari sebelumnya.
Dia menjelaskan penguatan harga nikel global ke level di atas US$15.500/ton lebih disebabkan beberapa faktor dan sentimen lain.
Pertama, faktor potensi kenaikan prospek permintaan logam industri seiring dengan proyeksi manufaktur global yang mulai membaik.
Kedua, faktor penundaan tarif Amerika Serikat (AS) yang mulai melonggarkan kekhawatiran pasar sehingga mendorong pemulihan harga.
Ketiga, sentimen kabar Indonesia berpotensi menurunkan kuota produksi nikel hingga 120 juta ton tahun ini.
Saat dimintai konfirmasi, Media Relations Head IMIP Dedy Kurniawan membenarkan telah terjadi gangguan produksi MHP di kawasan industri Morowali usai longsor akhir bulan lalu.
Pascainsiden longsor tersebut, Dedy menyebut IMIP segera menghentikan kegiatan operasional di lokasi kejadian.
“IMIP sendiri berharap situasi ini akan berangsur-angsur mereda dalam beberapa waktu ke depan,” ujarnya kepada Bloomberg Technoz, baru-baru ini, tanpa mendetailkan berapa volume produksi yang mengalami gangguan.
Dedy pun tidak menampik insiden longsor di IMIP berpotensi memengaruhi pasokan MHP global, meski menegaskan bahwa IMIP bukanlah satu-satunya kawasan industri di Tanah Air yang menghasilkan MHP.
“Ada beberapa perusahaan lain di antaranya Harita Group yang berlokasi di Halmahera, PT Smelter Nikel Indonesia yang berlokasi di Banten. Selain itu, ada juga beberapa negara produsen nikel lainnya seperti Filipina, Kaledona Baru, Rusia, dan Kanada,” tuturnya.
Indonesia memproduksi 2,2 juta ton nikel pada 2024, naik dari tahun sebelumnya sebanyak 1,8 juta ton. Negara ini menyumbang 59,46% dari total produksi nikel dunia dan memiliki 40%—45% total cadangan nikel global.
(mfd/wdh)
































