Logo Bloomberg Technoz

Pengamat: Harga Emas Bakal ke US$3.700, LM Antam Rp2,3 Juta

Muhammad Fikri
22 April 2025 07:45

Karyawati memperlihatkan emas logam mulia Antam di Butik Emas ANTAM, Jakarta, Selasa (16/72024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawati memperlihatkan emas logam mulia Antam di Butik Emas ANTAM, Jakarta, Selasa (16/72024). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rekor harga tertinggi emas terakhir US$3,436.01/troy ons diprediksi masih akan terus berlanjut akibat ketidakpastian ekonomi global disulut oleh penerapan tarif Presiden AS Donald Trump, kata Presiden Direktur PT Doo Financial Futures Ariston Tjendra.

Permintaan akan emas mendorong kenaikan harga yang terus meningkat. Sikap defensif investor berujung pada akumulasi aset yang minim risiko seperti emas.

Perburuan emas, lanjut Ariston, merupakan respons atas tanda-tanda perlambatan ekonomi Amerika yang bisa jadi merambat ke negara-negara lain sebagai dampak kebijakan bea masuk ke negara Adi Kuasa tersebut.

“Kenaikan harga emas seperti kekhawatiran pasar karena kebijakan Trump dengan kenaikan tarifnya, bakal bertahan lebih lama karena isunya masih berlangsung,” terang Ariston saat berbincang dengan Bloomberg Technoz, Selasa (22/4/2025).

“Belum lagi kalau benar terjadi perlambatan ekonomi, bank sentral AS mengambil langkah pemangkasan lanjutan, harga emas internasional bakal mendapatkan dukungan tambahan.”