Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tiga negara penyumbang surplus neraca perdagangan dengan Indonesia yang terbesar adalah Amerika Serikat, India dan Filipina pada Maret 2025. 

Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, dalam posisi pertama, surplus neraca perdagangan dengan AS adalah US$1,98 miliar pada Maret 2025. Komoditas penyumbang surplus terbesar adalah mesin dan perlengkapan elektrik sebesar US$465 juta; alas kaki sebesar US$239,7 juta; dan lemak dan minyak hewani/nabati sebesar US$238,7 juta pada Maret 2025. 

India menempati posisi kedua surplus neraca perdagangan dengan Indonesia sebesar US$1,04 miliar pada Maret 2025. Komoditas penyumbang surplus terbesar adalah bahan bakar mineral US$456,2 juta; lemak dan minyak hewani/nabati US$257,5 juta; dan besi dan baja US$130,3 juta. 

Filipina menempati posisi ketiga dengan surplus neraca perdagangan dengan Indonesia adalah US$714,1 juta pada Maret 2025. Komoditas penyumbang surplus terbesar adalah kendaraan dan bagiannya US$238,4 juta; bahan bakar mineral US$173,7 juta; lemak dan minyak hewani/nabati US$88 juta. 

BPS melaporkan neraca perdagangan barang Indonesia surplus US$4,33 miliar, atau naik US$1,23 miliar secara bulanan. dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 59 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.