Jepang kini bergerak cepat untuk mengidentifikasi poin-poin yang bisa dijadikan alat tawar dalam pembicaraan dengan Washington. Negeri Sakura berusaha untuk menurunkan tarif impor seragam sebesar 24% yang saat ini sementara dikurangi menjadi 10%. Seperti negara lainnya, Jepang juga menghadapi beban tarif sebesar 25% atas pengiriman mobil, baja, dan aluminium.

Dalam laporan hari Minggu, disebutkan pula bahwa Jepang tengah mempertimbangkan peningkatan impor beras sebagai bagian dari strategi negosiasi.

Menjelang pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia yang akan dimulai pekan ini di Washington, Menteri Keuangan Jepang Katsunobu Kato tengah menyusun agenda akhir untuk menggelar pembicaraan dengan Menteri Keuangan AS Scott Bessent pada 24 April mendatang. Pertemuan itu memunculkan spekulasi bahwa lemahnya nilai tukar yen bisa menjadi salah satu topik yang dibahas dalam kerangka perjanjian bilateral.

(bbn)