"Mengungkap dokumen RFK merupakan langkah yang diperlukan untuk memulihkan kepercayaan pada pemerintah Amerika," kata pernyataan Kennedy.
"Saya memuji Presiden Trump atas keberaniannya dan komitmennya terhadap transparansi."
Dia mengatakan masih ada 50.000 halaman tambahan yang masih dipersiapkan untuk dirilis ke publik. Berkas-berkas tersebut juga sedang dipersiapkan untuk dirilis ke publik, kata Gabbard, seraya menambahkan bahwa para pejabat akan terus mencari dokumen-dokumen lain yang mungkin dimiliki pemerintah.
Trump telah berupaya memenuhi janji untuk mengidentifikasi dan merilis berkas-berkas yang berkaitan dengan kematian mendiang Senator Kennedy; saudaranya, mantan Presiden John F. Kennedy; dan pemimpin hak-hak sipil Martin Luther King Jr. yang dibunuh selama tahun 1960-an.
Pada bulan Maret, pemerintah merilis sekitar 80.000 halaman berkas yang terkait dengan pembunuhan mantan presiden tersebut yang menurut mereka sebelumnya dirahasiakan.
Trump telah berjanji untuk merilis dokumen-dokumen tersebut selama masa jabatan pertamanya, tetapi mengalah pada permintaan dari komunitas intelijen untuk merahasiakan sebagian besar materi tersebut. Presiden menegaskan kembali janjinya selama kampanye 2024, dengan mengatakan dalam sebuah podcast tahun lalu bahwa ia ingin mempublikasikan berkas-berkas tersebut dan menyatakan bahwa Badan Intelijen Pusat-lah yang menunda rilisnya.
Pada bulan Januari setelah kembali menjabat, ia menandatangani perintah untuk mendeklasifikasi dokumen tentang dua bersaudara Kennedy dan King.
Robert F. Kennedy Sr. adalah senator AS dari New York dan kandidat untuk nominasi presiden Demokrat pada tahun 1968 ketika ia ditembak dan dibunuh di Los Angeles. Putranya, Robert F. Kennedy Jr., secara terbuka menyerukan agar Sirhan Sirhan, pria yang dihukum karena pembunuhan tersebut, dibebaskan dengan pembebasan bersyarat, sebuah sikap yang diambilnya yang bertentangan dengan banyak saudaranya.
(bbn)
