Ada ruang bagi bank sentral Malaysia untuk melonggarkan kebijakan dan pemotongan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada paruh kedua tahun ini akan membantu perekonomian, kata Afzanizam. Para pejabat telah mempertahankan patokan pada 3% sejak Mei 2023, ketika mereka menaikkannya seperempat poin.
Indeks saham acuan di Kuala Lumpur memperpanjang kenaikannya menjadi 0,7% pada tengah hari, sementara ringgit tetap sedikit berubah.
Industri jasa tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan pada kuartal pertama, tumbuh sebesar 5,2%, menurut pernyataan dari lembaga tersebut, yang menggambarkan kinerja ekonomi secara keseluruhan dalam istilah positif.
“Pertumbuhan PDB Malaysia tetap kokoh di tengah hambatan global yang terus-menerus, didukung oleh fundamental domestik yang tangguh,” kata Kepala Statistik Mohd Uzir Mahidin dalam sebuah pernyataan.
Namun, laju pertumbuhan jasa juga lebih lambat dari kuartal sebelumnya, dan analis semakin bertaruh bahwa Bank Negara Malaysia dapat memangkas suku bunga untuk merangsang pertumbuhan, bahkan ketika bank sentral mengatakan akan melihat melampaui kebijakan moneter untuk menangani dampak tarif.
Di antara negara-negara tetangga Asia Tenggara, Filipina menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin dan Singapura, yang menggunakan nilai tukar sebagai alat kebijakan utamanya, melonggarkan pengaturan kebijakan moneternya pada bulan April. Kedua bank sentral mencatat adanya ketidakpastian atas perdagangan dunia.
Malaysia tetap menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di kawasan ini, dengan ekspansi sebesar 5,4% dan 5% tahun-ke-tahun pada kuartal ketiga dan keempat tahun 2024, masing-masing, dari puncaknya sebesar 5,9% pada periode April-Juni.
Hal itu membuat pertumbuhan PDB tahun 2024 menjadi 5,1%, sesuai dengan perkiraan resmi pemerintah dan di atas kinerja tahun 2023, ketika permintaan global yang lesu menghambat ekspor dan aktivitas manufaktur.
“Peristiwa musiman seperti perayaan Tahun Baru Imlek, persiapan Ramadan, dan pembukaan kembali tahun ajaran membantu menjaga aktivitas ekonomi secara keseluruhan pada jalur yang positif,” kata badan statistik tersebut. “Selain itu, pasar tenaga kerja tetap menguntungkan, ditandai dengan peningkatan lapangan kerja yang berkelanjutan dan tingkat pengangguran yang stabil sebesar 3,1%.”
Namun, kebijakan perdagangan Trump telah mengaburkan prospek tersebut. Malaysia tengah berupaya untuk bekerja sama dengan AS guna mengurangi tarif dan memperluas daftar pengecualian untuk ekspornya guna mengurangi dampak terhadap ekonomi, kata Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Zafrul Aziz pada hari Senin. Seperti negara-negara tetangganya, negara tersebut telah berjanji untuk tidak membalas.
Pada Rabu, Tiongkok melaporkan pertumbuhan PDB yang lebih cepat dari perkiraan sebesar 5,4% untuk kuartal pertama, dua hari setelah ekspornya pada bulan Maret melonjak 12,4% dalam dolar dari tahun sebelumnya. Data tersebut mungkin menandakan pembeli melakukan pengiriman barang lebih awal sebelum tarif Trump, yang akan menyiratkan perlambatan karena pungutan perdagangan AS mulai berlaku.
(bbn)
