Logo Bloomberg Technoz

Bahkan, Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes, Prima Yosephine mengatakan, tenaga kesehatan juga masih banyak yang ragu atau takut melakukan suntikan imunisasi ganda. Padahal, mereka adalah garda terdepan pemerintah untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar ikut dalam kebijakan percepatan imunisasi anak.

Hal ini kerap menyebabkan, tenaga kesehatan dan orang tua justru memberikan jeda hingga dua pekan antara pelaksanaan penyuntikan imunisasi pada anak.

“Memang tidak mudah, perlu berkali-kali untuk meyakinkan mereka, memutar video, itu salah satu kegiatan kita sambil mendorong dinas untuk ikut meyakinkan mereka,” kata Prima.


Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Rochady Hendra Setya Wibawa mengatakan, penyuntikan imunisasi ganda tak akan memberikan efek negatif pada tubuh anak. 

Menurut dia, praktek penyuntikan imunisasi hingga 2 atau 3 vaksin berbeda sudah cukup umum di sejumlah negara. Satu-satunya parameter yang perlu diperhatikan hanyalah jenis vaksin yang digunakan. 

Kata Rochady, tubuh manusia bisa menerima imunisasi bersamaan asalkan jenis vaksinnya berbeda. Sebagai contoh, seorang anak sangat mungkin menerima imunisasi PCV dan Polio secara bersamaan, karena berasal dari vaksinya yang berbeda.

"Takut pada efek samping. Padahal efek samping itu sebenarnya tidak ada, hanya mereka berasumsi sendiri atau self diagnosis,” kata Rochady.

(frg)

No more pages