Logo Bloomberg Technoz

Proyeksi yang disampaikan oleh Fitch Ratings mengalami peningkatan dibandingkan dengan rasio utang saat ini 39,6% terhadap PDB dengan posisi utang pemerintah Rp8.909 triliun pada Januari 2025.

Angka proyeksi yang sama juga lebih tinggi dibandingkan dari target sasaran fiskal pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 yang mematok rasio utang pemerintah 39,15% terhadap PDB pada 2025.

"Fitch memperkirakan penurunan moderat dalam utang pemerintah secara umum menjadi 39,1% terhadap PDB pada 2028 dari 40,4% pada 2025 [median BBB: 58,0%)]," sebagaimana dikutip melalui laporan Fitch, Rabu (12/3/2025).

Dalam laporannya, Fitch memperkirakan adanya sedikit peningkatan defisit anggaran selama beberapa tahun mendatang untuk mengakomodasi tambahan belanja sosial pemerintah dan investasi infrastruktur.

"Hal ini mencerminkan asumsi dasar bahwa pemerintah, yang didukung oleh koalisi parlemen yang luas, akan terus mematuhi pagu defisit sebesar 3% dari PDB dalam jangka menengah."

Sejalan dengan itu, Fitch Ratings memproyeksikan defisit fiskal menjadi 2,5% terhadap PDB pada 2025. Angka itu naik dari 2,3% pada 2024.

Prospek fiskal dinilai masih sangat tidak pasti, terutama dalam jangka menengah. Pembatalan rencana kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 1% boleh jadi akan mengakibatkan penurunan pendapatan sebesar 0,3% dari PDB.

Upaya pemerintah meningkatkan efisiensi pengeluaran, termasuk 1,3% dari PDB dalam pemotongan belanja yang dialokasikan untuk program makan bergizi gratis, mungkin menghadapi tantangan dalam menggunakan penghematan anggaran secara penuh, yang berpotensi menyebabkan kekurangan belanja.

Kendati demikian, Fitch Ratings memproyeksikan penurunan moderat rasio utang pemerintah terhadap PDB menjadi 39,1% terhadap PDB pada 2028. Namun, rasio itu masih lebih rendah dari rata-rata negara dengan kategori BBB yang sebesar 58%.

(lav)

No more pages