Bloomberg Technoz, Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan posisi utang pemerintah mencapai Rp8.909 triliun per Januari 2025. Angka itu naik Rp108 triliun atau 1,23% dibanding Rp8.801 triliun pada Desember 2024. 

Namun, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Suminto menjelaskan rasio utang terhadap PDB relatif stagnan sebesar 39,6% pada Januari 2025 dibandingkan dengan 39,7% terhadap PDB pada Desember 2024. 

Rasio utang yang turun tipis terjadi karena perbedaan besaran PDB pada Januari 2025 dan Desember 2024 yakni masing-masing Rp22.499 triliun dan Rp22.144 triliun. 

"Rasio utang Januari 2025 tentunya menggunakan outstanding utang Januari 2025 dan PDB Januari 2025," ujar Suminto kepada Bloomberg Technoz, dikutip Selasa (11/3/2025). 

Suminto menjelaskan pemerintah menjaga rasio utang dari 2 sisi. Pertama, pengendalian utang, di antaranya melalui upaya peningkatan penerimaan negara (collecting more), belanja yang berkualitas, efisien, dan produktif (spending better), dan pembiayaan yang berhati-hati, kreatif, dan berkelanjutan (prudent, creative, and sustainable financing).