Pelemahan nilai tukar rupiah, tidak terlepas dari dampak perang dagang global, yaitu penerapan tarif impor oleh Presiden AS Donald Trump. Penerapan tarif baru tersebut akan berlaku pada Kanada dan Meksiko pada pekan awal Maret 2025.
Menurut Josua, pengaruh perang dagang global turut akan mempengaruhi nilai tukar rupiah. Dia mengatakan faktor eksternal masih mendominasi terhadap nilai tukar rupiah.
"Bahwa tantangannya masih akan sangat di dominasi oleh faktor eksternal. Khususnya lagi tahun ini kita tahu bahwa kebijakan dari luar negeri, dari Amerika Serikat ini kan sangat-sangat sentral ya. Kebijakan terkait dengan tarif impor Amerika Serikat, dan potensi dari perang dagang ini kan cukup mengemuka," ucapnya.
Nilai tukar rupiah dalam empat hari terakhir menguat Rp325/US$. Penguatan tersebut bergerak dari posisi semula pada tanggal 28 Februari 2025 di Rp16.575/US$ menjadi Rp16.250/US$ pada awal perdagangan 6 Maret 2025.
(lav)