Bloomberg  News

Bloomberg, China mendesak perusahaan-perusahaan kilangnya untuk mengurangi produksi bahan bakar, sehingga menimbulkan pertanyaan baru tentang prospek permintaan minyak dunia dari negara pengimpor terbesar tersebut, sementara perusahaan-perusahaan migas global sedang membutuhkan pembeli untuk barel tambahan yang siap mereka gelontorkan ke pasar.

Perencana ekonomi utama negara itu menginginkan industri kilang memangkas produksi produk minyak bumi olahan dan meningkatkan produksi petrokimia, menurut laporan kerja tahunannya di Kongres Rakyat Nasional pada Rabu (5/3/2025). 

Perintah tersebut tidak terlalu mengejutkan, mengingat Sinopec Group mengatakan pada awal pekan ini bahwa konsumsi solar dan bensin telah mencapai puncaknya, menjadikan petrokimia sebagai pendorong utama pertumbuhan permintaan.

Konsumsi solar telah menurun sejak 2019, tren yang diperburuk oleh pecahnya gelembung properti di China, yang telah mengurangi kebutuhan akan transportasi dan peralatan terkait konstruksi. Meningkatnya penjualan truk bertenaga gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) yang lebih murah juga mengurangi permintaan bahan bakar tersebut.