Adapun penyelesaian transaksi ini ditargetkan paling lambat pada kuartal kedua 2025, dengan ketentuan bahwa kedua belah pihak harus memenuhi persyaratan pendahuluan (condition precedents) sebagaimana disepakati dalam perjanjian.

United Tractors juga menegaskan bahwa transaksi ini tidak termasuk dalam kategori Transaksi Material, Transaksi Afiliasi, maupun Transaksi Benturan Kepentingan berdasarkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Langkah divestasi ini sejalan dengan strategi United Tractors dalam mengoptimalkan portofolio bisnisnya. Dengan pelepasan kepemilikan di BBM, perusahaan dapat lebih fokus pada aset dan operasi yang memberikan nilai tambah lebih besar bagi pemegang saham.

(dhf)