Data manufaktur Senin merupakan yang terbaru dari serangkaian laporan ekonomi AS yang mengecewakan dalam dua minggu terakhir, menunjukkan properti lebih lemah, klaim pengangguran meningkat, dan belanja pribadi turun. Kripto, proksi utama untuk risiko di pasar pasca-Pemilu, jatuh sehari setelah industri ini melonjak karena Trump meningkatkan seruan untuk menimbun aset digital.
"Inilah saatnya merasa gugup," kata Callie Cox di Ritholtz Wealth Management. "Bukan bearish, tapi gugup. Meski tidak ada cukup bukti untuk berpikir bahwa kita sedang di puncak kemunduran yang dalam, ekonomi berubah dengan cepat. Berita utama terus menerus muncul, sehingga orang tak tahu harus berbuat apa. Jadi, mereka menunggu sinyal yang lebih baik."
Indeks S&P 500 turun 1,8%. Nasdaq 100 melemah 2,2%. Dow Jones Industrial Average melandai 1,5%. Indeks Magnificent Seven megacaps merosot 3,1%. Sekelompok saham AS UBS, yang terdampak negatif oleh tarif, anjlok 2,9%.
Imbal hasil Treasury AS 10 tahun turun lima basis poin menjadi 4,16%. Indeks Spot Dolar Bloomberg ambles 0,4%. Bitcoin anjlok lebih dari 9%.
Di Asia, ada kekhawatiran yang berkembang bahwa tindakan Trump pada Senin merupakan langkah tegas lainnya untuk menciptakan perang dagang global.
Kantor berita yang didukung Partai Komunis, Global Times melaporkan pada Senin bahwa Beijing sedang mempertimbangkan menyasar pertanian dan produk pangan AS sebagai pembalasan atas tarif terbaru Trump. Balasan dari Beijing mungkin akan mencakup tarif dan non-tarif.
Ancaman ini menyebabkan harga kedelai China — yang digunakan untuk makanan dan pakan ternak — ditutup naik 2,6% pada Senin, tertinggi dalam lebih dari tiga pekan terakhir. Gangguan pada pengiriman kedelai AS bisa semakin memperketat pasar.
Tarif baru terhadap China ini diberlakukan saat Presiden Xi Jinping dan ribuan delegasi, termasuk menteri dan gubernur provinsi berkumpul di Beijing untuk menghadiri Kongres Rakyat Nasional tahunan, yang dimulai besok, Rabu (5/3/2025).
Para pembuat kebijakan diperkirakan akan mendorong target defisit anggaran resmi China ke level tertinggi dalam lebih dari tiga dekade terakhir, memompa triliunan yuan ke dalam sistem yang sedang melawan deflasi, kejatuhan properti, dan kini perang dagang dengan AS.
Taiwan Semiconductor Manufacturing Co, produsen cip AI terbesar di dunia, berencana menginvestasikan tambahan US$100 miliar di pabrik-pabrik AS yang akan meningkatkan produksi cipnya di AS dan mendukung tujuan Trump untuk meningkatkan manufaktur dalam negeri.
Sementara itu, pasar ekuitas di seluruh dunia mengalahkan bursa saham AS pada awal 2025, sebuah sinyal historis yang tidak menyenangkan terkait bagaimana sisa tahun ini dapat terbentuk bagi investor AS.
Jika sejarah menjadi panduan, artinya ada pelemahan relatif lebih lanjut untuk saham AS dalam beberapa bulan ke depan. Indeks S&P 500 tidak pernah mengungguli indeks-indeks global secara tahunan saat tertinggal dari indeks internasional lebih dari 2,8 poin persentase pada pertengahan Februari, seperti yang terjadi tahun ini, menurut analisis Bloomberg Intelligence (BI) yang mempelajari data selama 35 tahun.
Kinerja yang buruk ini merupakan "tanda bahaya yang langka dan signifikan secara historis terhadap pemulihan setahun penuh karena fundamental pasar memburuk," menurut ahli strategi BI Gina Martin Adams dan Gillian Wolff, yang melakukan analisis tersebut.
(bbn)






























