Logo Bloomberg Technoz

Tindakan tersebut berujung pada pemakzulan Yoon dan penangkapan dirinya—peristiwa pertama dalam sejarah Korsel yang membuat negara ini kehilangan arah kebijakan. Sementara itu, ketidakpastian kebijakan tarif Trump semakin memperburuk sentimen pasar. Indeks kepercayaan konsumen menunjukkan pesimisme masyarakat terus berlanjut selama tiga bulan berturut-turut hingga Februari.

“Belanja masyarakat sedang terpuruk dengan ketidakpastian yang masih tinggi,” kata ekonom KB Securities, Gweon Heejin. “Sektor swasta tampaknya sulit pulih sendiri, sehingga pengeluaran fiskal diperlukan untuk menjaga momentum ekonomi.”

Kebijakan BOK ini bisa membantu Menteri Keuangan Choi Sang-mok, yang saat ini menjabat sebagai presiden sementara, dalam upayanya mempercepat belanja fiskal guna mendorong perekonomian. Partai oposisi utama, Partai Demokrat Korea, mengusulkan rancangan anggaran tambahan hingga 35 triliun won untuk menopang ekonomi.

Gubernur BOK, Rhee Chang-yong, dalam wawancara dengan Bloomberg awal bulan ini mengatakan bahwa anggaran tambahan sebesar 15-20 triliun won diperlukan untuk mengimbangi dampak perlambatan akibat pemberlakuan darurat militer.

Di sisi lain, pemerintah Korsel juga bersiap menghadapi dampak dari kebijakan proteksionisme AS. Pekan lalu, Trump mengumumkan rencana tarif baru sekitar 25% untuk sektor semikonduktor, otomotif, dan farmasi. Sebelumnya, ia juga telah menerapkan tarif 25% untuk impor baja dan aluminium, serta pajak 10% untuk seluruh produk impor dari China.

Ekspor menjadi sektor vital bagi perekonomian Korea Selatan yang bergantung pada rantai pasokan global. Namun, ekspor teknologi mengalami kontraksi pada Januari untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu tahun, terutama karena permintaan dari China menurun selama libur Tahun Baru Imlek.

Dalam survei Bloomberg pada Februari, para ekonom memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Korsel untuk 2025 menjadi 1,6%, lebih rendah dari perkiraan sebelumnya sebesar 1,8%, karena prospek perdagangan global yang semakin suram.

Banyak analis sebelumnya memperkirakan pemangkasan suku bunga pada Februari setelah BOK menahan kebijakan moneter pada Januari. Namun, Rhee sempat memberikan sinyal ketidakpastian dalam wawancara sebelumnya dengan memperingatkan agar tidak berspekulasi soal pemangkasan suku bunga lebih lanjut.

Rhee dijadwalkan menggelar konferensi pers pada Selasa siang untuk membahas arah kebijakan suku bunga ke depan. Selain mengungkapkan jumlah anggota dewan yang menolak keputusan terbaru, ia juga diperkirakan akan menyampaikan proyeksi kebijakan moneter untuk tiga bulan ke depan.

(bbn)

No more pages