Bloomberg Technoz, Jakarta - Emiten Sinar Mas Group, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) berencana menggalang dana besar melalui penerbitan surat utang dan sukuk pada 2025.
Perusahaan akan menerbitkan Obligasi Berkelanjutan V Tahap III dengan nilai Rp3,09 triliun, yang merupakan bagian dari program Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) dengan target total Rp14 triliun. Selain itu, INKP juga akan menawarkan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan IV Tahap III senilai Rp1,13 triliun.
Berdasarkan prospektus yang dipublikasikan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), obligasi tersebut akan terbagi dalam tiga seri.
Seri A senilai Rp570,79 miliar memiliki tenor 370 hari dengan kupon tetap 7% per tahun.
Seri B bernilai Rp1,98 triliun dengan tenor tiga tahun dan kupon 10% per tahun, sedangkan Seri C sebesar Rp541,58 miliar akan jatuh tempo dalam lima tahun dengan tingkat bunga 10,5% per tahun.
“Pembayaran kupon akan dilakukan setiap tiga bulan sejak tanggal emisi, dengan pembayaran pertama pada 11 Juni 2025.” Ungkap Manajemen INKP dalam keterangannya, Senin (24/2).
Sementara itu, Sukuk Mudharabah Berkelanjutan IV juga diterbitkan dalam tiga seri dengan skema bagi hasil. Seri A senilai Rp532,9 miliar memiliki jangka waktu 370 hari, dengan indikasi bagi hasil ekuivalen 7% per tahun.
Seri B sebesar Rp475,89 miliar akan jatuh tempo dalam tiga tahun dengan indikasi bagi hasil 10% per tahun, sementara Seri C bernilai Rp121,21 miliar memiliki tenor lima tahun dengan indikasi bagi hasil 10,5% per tahun.
Di samping penerbitan obligasi dalam rupiah, INKP juga akan menerbitkan Obligasi berdenominasi dolar AS Berkelanjutan II Tahap II senilai US$20,04 juta. Surat utang ini akan diterbitkan dalam tiga seri dengan tingkat bunga berkisar antara 5,75% hingga 8%.
Dari hasil penerbitan surat utang ini, sekitar 50% dana akan dialokasikan untuk membayar utang, termasuk angsuran pokok dan bunga. Sisanya akan digunakan sebagai modal kerja, mencakup pembelian bahan baku, energi, bahan pembantu produksi, barang kemasan, serta biaya operasional lainnya.
Strategi pendanaan ini menjadi bagian dari upaya INKP dalam memperkuat struktur keuangan dan memastikan kelangsungan operasional di tengah dinamika industri pulp dan kertas global.
(dhf)