Dalam lelang SUN yang digelar hari ini, para investor banyak memburu seri bertenor menengah yakni FR0104 yang jatuh tempo pada tahun 2030, dengan incoming bids mencapai Rp37,33 triliun.
Yield diminta untuk seri favorit itu mencapai 6,50% untuk yield terendah masuk dan 6,70% untuk imbal hasil tertinggi masuk. Level itu jauh lebih rendah dibanding lelang SUN sebelumnya, yaitu 6,84% untuk yield diminta terendah dan 7,10% untuk yield tertinggi.
Pemerintah juga akhirnya memenangkan yield rata-rata untuk seri ini di kisaran 6,54% dan tertinggi di 6,56%, jauh lebih rendah dibanding lelang sebelumnya masing-masing di 6,85% dan 6,87%. Total dimenangkan untuk seri ini mencapai Rp8,65 triliun, terbesar kedua.
Sementara bila dibanding tingkat imbal hasil tenor sejenis di pasar sekunder pada hari ini, level itu tidak terlalu berbeda. Di pasar saat ini yield SUN 5Y ada di 6,53%.
Seri lain yang juga banyak diburu adalah FR0103 yang jatuh tempo pada tahun 2035. Nilai minat yang masuk mencapai Rp21,33 triliun. Yield yang diminta investor juga lebih rendah. Pemerintah akhirnya memenangkan yield seri ini rata-rata di 6,78% dibanding lelang sebelumnya di 7,05%.
Yield lelang seri ini tercatat tak jauh berbeda dengan imbal hasil di pasar sekunder hari ini di kisaran 6,77%. Pemerintah memenangkan seri ini di angka terbesar yaitu mencapai Rp9,50 triliun.
Yang menarik, meski incoming bids hanya naik single digit, Pemerintah RI akhirnya memutuskan untuk menaikkan nilai penerbitan SUN melampaui target indikatif yaitu hingga Rp30 triliun dari target Rp26 triliun.
(rui/aji)
































