Logo Bloomberg Technoz

Geng Ransomware Disebut Curi Data 15 Juta Nasabah BSI, Benarkah?

Ezra Sihite
13 May 2023 09:48

Ilustrasi Bank BSI. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)
Ilustrasi Bank BSI. (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Akun Twitter Fusion Intelligence Center mengunggah hal terkait Bank Syariah Indonesia (BSI) usai sistem komputer dan internet bank itu down selama berhari-hari. Dalam akun tersebut dituliskan bahwa geng peretas dan penyebar ransomware LockBit yang menjadi dalang disrupsi dan kerusakan sistem di BSI.

"Mereka juga mengeklaim sudah mencuri data 15 juta pelanggan, data pekerja dan sekitar 1,5 terabytes internal data. Mereka mengancam akan merilis data itu di dark web jika negosiasi gagal," dituliskan akun  @darktracer-int pada Sabtu (13/5/2023) yang sudah di-retweet ribuan orang dengan engangement lebih dari 290.000 pengguna Twitter dalam hitungan jam.

Netizen Indonesia juga cukup merespons dan ikut mengomentari atau sekadar me-retweet unggahan itu. 

Geng Ransomware disebut curi data nasabah BSI (Twitter)

Salah satu akun konsultan keamanan digital Teguh Apriyanto juga menggunggah soal serangan ransomware dan kebocoran data BSI tersebut. 

"Setelah kemarin seluruh layanan @bankbsi_id offline selama beberapa hari dgn alasan maintenance, hari ini confirm bahwa mereka menjadi korban ransomware. Total data yg dicuri 1,5 TB. Diantaranya 15 juta data pengguna dan password untuk akses internal & layanan yg mereka gunakan," dicuitkannya.