Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) melesat pada perdagangan kemarin. Faktor keketatan pasokan menjadi pengatrol harga CPO.

Pada Senin (10/2/2025), harga CPO di Bursa Malaysia untuk kontrak pengiriman April ditutup di MYR 4.595/ton. Melonjak 2,02% dari posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu dan menjadi yang tertinggi sejak 27 Desember 2024 atau hampir 2 bulan terakhir.

Dalam sepekan terakhir, harga CPO meroket 5,58% secara point-to-point.

Masalah pasokan menjadi isu utama. Malaysian Palm Oil Board (MPOB) melaporkan, produksi minyak sawit Negeri Harimau Malaya pada Januari adalah 1,24 juta ton. Anjlok 16,8% dibandingkan bulan sebelumnya.

Sementara ekspor ada di 1,17 juta ton. Jatuh 12,94% dari posisi Desember 2024.

Secara umum, stok CPO Malaysia pada Januari ada di 778.946 ton. Berkurang 11,78% dalam sebulan.

“Ke depan, pola produksi akan menentukan harga CPO. Curah hujan tinggi di Malaysia bagian timur akan membuat harga bertahan di level tinggi,” kata Supramaniam Paramalingam, Direktur Pelindung Bestari, seperti dikutip dari Bloomberg News.

Selain itu, perkembangan harga minyak nabati lainnya juga mendukung kenaikan harga CPO. Kemarin, harga minyak kedelai di bursa Dalian (China) menguat 1,87%.

Sementara harga minyak biji bunga matahari naik 1,24%. Lalu harga minyak rapeseed bertambah 0,06%.

Saat harga minyak nabati pesaing makin mahal, maka keuntungan beralih ke CPO akan meningkat. Sebab, berbagai komoditas ini bisa saling menggantikan.

Pohon kelapa sawit di Kalimantan Tengah./Bloomberg-Muhammad Fadli

Analisis Teknikal

Lantas bagaimana dengan perkiraan harga CPO untuk hari ini? Apakah bisa naik lagi atau malah terkoreksi?

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), CPO berada di zona bullish. Terbukti dengan Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 63. RSI di atas 50 menunjukkan suatu aset sedang dalam posisi bullish.

Akan tetapi, investor perlu waspada karena indikator Stochastic RSI sudah menyentuh 100. Paling tinggi, sangat jenuh beli (overbought).

Dengan demikian, ada kemungkinan harga CPO akan melemah. Target support ada di MYR 4.351/ton yang menjadi Moving Average (MA) 10. Jika tertembus, maka MA-20 di MYR 4.322/ton bisa menjadi target berikutnya.

Adapun target resisten ada di MYR 4.758/ton. Penembusan di titik ini bisa mengangkat harga CPO ke arah MYR 4.774/ton.

(aji)

No more pages